Kelor (Moringa oleifera Lam), merupakan tanaman yang paling kaya nutrisi yang pernah ditemukan. Bahkan, secara harfiah pun tidak ada jenis tanaman lainnya dengan profile kandungan nutrisi yang lebih padat dan lengkap dari Kelor.

Kelor dikenal sebagai "Pohon Ajaib" dan "Pohon Kehidupan" dalam banyak kebudayaan di seluruh dunia, dikenal dengan 200 nama berbeda dan tumbuh di lebih dari 80 negara. Penggunaannya sebagai tanaman bernutrisi tinggi dan obat, telah dipelajari, ditulis dan terbukti selama berabad-abad. Kelor adalah tonik, pembangkit tenaga, sumber nutrisi berkhasiat obat yang digunakan dalam pengobatan Ayurveda di India sejak berabad-abad lalu dan digunakan untuk menyembuhkan lebih dari 300 penyakit.

Saat ini Kelor banyak dipromosikan oleh berbagai pemerintahan di banyak negara dan organisasi kemanusiaan dunia, sebagai sarana memerangi malnutrisi di negara miskin di dunia. Kelor telah menjadi salah satu herbal yang paling banyak dipelajari di Filipina, India, Afrika, Eropa dan di Amerika Serikat. Beberapa universitas terkemuka, lembaga ilmiah yang kredibel dan badan-badan pemerintah di seluruh dunia telah dan tengah serius memeriksa tanaman menakjubkan yang terbukti secara ilmiah banyak manfaatnya bagi kesehatan manusia. Akibatnya, hasil penelitian yang tak terhitung jumlahnya dan makalah penelitian telah dipublikasikan dalam jurnal medis dan ilmiah terkenal. Ratusan studi ini dapat ditemukan di US National Center for Biotechnology / National Library of Medicine / National Institutes of Health situs: PubMed.gov, dan website sumber informasi Tanaman Kelor lainnya di internet.
Sedangkan Universitas dan Lembaga Penelitian yang telah mempelajari Kelor diantaranya adalah Yale University ~ University of Wisconsin ~ Johns Hopkins University ~ United Nations University ~ Universitas Heidelberg, Jerman ~ University of Zimbabwe, Afrika ~ Purdue University, East Carolina University ~ Ferrara University, Italia ~ Wageningen University, Belanda ~ University of Calcutta, India, dll.
Salah satu hal yang membuat Kelor menjadi perhatian dunia adalah Kelor kaya dengan kandungan nutrisi dan senyawa yang dibutuhkan tubuh.

Dr Gary Bracey, seorang penulis, pengusaha, motivator, dan ahli kesehatan di Afrika, dalam moringadirect.com, menyebutkan bahwa serbuk daun Kelor mengandung :
Vitamin A : 10 kali lebih banyak dari Wortel
Beta Carotene : 4 kali lebih banyak dari Worte
Vitamin B2 : 50 kali lebih banyak dari Sardines,
Vitamin B3 : 50 kali lebih banyak dari Kacang,
Vitamin E : 4 kali lebih banyak dari Minyak Jagung
Vitamin B1 : 4 kali lebih banyak dari daging babi.
Protein : 2 kali lebih banyak dari Susu,
Protein : 9 kali lebih banyak dari Yogurt,
Zat Besi : 25 kali lebih banyak dari bayam,
Kalium : 15 kali lebih banyak dari pisang,
Kalsium : 17 kali lebih banyak dari Susu
Zinc : 6 kali lebih banyak dari almond,
PolyPhenol : 2 kali lebih banyak dari Red Wine,
Asam Amino : 6 kali lebih banyak dari Garlic,
Serat (Dietary Fiber), 5 kali lebih banyak dari sayuran
pada umumnya,
GABA (gamma-aminobutyric acid), 100 kali lebih banyak
dari beras merah,
Zeatin, ribuan kali lipat dari tanaman lainnya.

Kelor mengandung 27 % Protein, 48 % Karbohidrat dan 90 nutrisi berupa vitamin, mineral, phytonutrien, protein, klorophil, 36 anti-inflamasi, 18 asam amino (8 diantaranya essensial) dan 46 antioksidan kuat, senyawa yang melindungi tubuh terhadap efek merusak dari radikal bebas.
Senyawa Antioksidan yang terkandung dalam Kelor adalah Vitamin A, Vitamin C, Vitamin E, Vitamin K, Vitamin B (Choline), Vitamin B1 (Thiamin), Vitamin B2 (Riboflavin), Vitamin B3 (Niacin), Vitamin B6, Alanine, Alpha-Carotene, Arginine, Beta-Carotene, Beta-sitosterol, Caffeoylquinic Acid, Campesterol, Carotenoids, Chlorophyll, Chromium, Delta-5-Avenasterol, Delta-7-Avenasterol, Glutathione, Histidine, Indole Acetic Acid, Indole acetonitrile, Kaempferal, Leucine, Lutein, Methionine, Myristic-Acid, Palmitic-Acid, Prolamine, Proline, Quercetin, Rutin, Selenium, Threonine, Tryptophan, Xanthins, Xanthophyll, Zeatin, Zeaxanthin, Zinc.

Vitamin : A (Alpha & Beta-carotene), B, B1, B2, B3, B5, B6, B12, C, D, E, K, asam folat, Biotin.
Mineral yang terdapat dapat kelor adalah Kalsium, Kromium, Tembaga, Fluorin, Besi, Mangan, Magnesium, Molybdenum, Fosfor, Kalium, Sodium, Selenium, Sulphur, Zinc.
Asam Amino dalam Kelor : Isoleusin, Leusin, Lisin, Metionin, Fenilalanin, Treonin, Triptofan, Valin (esensial). Alanin, Arginine, asam aspartat, sistin, Glutamin, Glycine, Histidine, Proline, Serine, Tyrosine (nonesensial).
Moringa Indonesia mengolah daun Kelor dengan metode khas yang terbukti mampu mempertahankan kandungan nutrisi dalam daun Kelor. Proses seterilisasi dengan ozone, serta penangan panen dan pasca panen yang ketat, maksimal 4 jam dari pemanenan sampai pada pengolahan dan pengeringan, sortasi daun tanpa gagang, penetapan suhu pengeringan tidak lebih dari 35 0C selama 3 hari dan penepungan dengan mesin stainless steel dan peralatan food grade.

Kehalusan serbuk hasil olahan kami mencapai 500 mesh dengan warna hijau alami daun Kelor. Semua proses tersebut dapat dibuktikan dan disaksikan oleh siapa saja sebagai wujud paradigma transparansi kami kepada konsumen. (lihat alur proses produksi di http://kelorina.com).
Kami tidak sekedar menjual produk, tapi melakukan gerakan sosial penanaman dan pemanfaatan Tanaman Kelor Indonesia (Kelorina) sebagai Solusi Malnutrisi bagi negeri.
Chat Whatsapp Chat Whatsapp